Barus, Tapanuli Tengah |
Mimpi sekedar menjadi angan apabila tidak
diupayakan dan diperjuangkan sehingga menjadi nyata. Seperti halnya sepeda
tidak akan pernah berjalan tanpa digoes. Buah mangga akan tetap berada di
pohonya, jika kau mendamba maka panjat dan petiklah. Sesederhana itulah
perumpamaannya. Tuhan menerapkan hukum alam ketika dunia dicipta-Nya.
Tak perlu berburuk sangka, bahwa mimpi,
cita-cita, sekedar khayal pikiran yang setiap saat dapat berubah seiring
berubahnya selera. Memang ia sekedar angan tak berarti jika tak kau upayakan.
Dan untuk mewujudkan mimpi, Tuhan pun telah menganugerahkan berbagai potensi kepada kita, manusia. Tentunya kita sekalian tidak ingin mengkhianati diri,
mengkhianati potensi itu bukan?
Candi Sambisari |
Menuju Tak Terbatas; Wujudkan Mimpi
Salah satu dongeng nusantara menyebutkan
bahwa candi sewu (seribu candi) konon hampir bisa dibangun dalam waktu semalam
oleh seorang pemuda bernama Bandung Bondowoso. Candi-candi itu ia bangun
sebagai syarat yang diajukan oleh pujaan hatinya, Roro Jonggrang, apabila
Bandung Bondowoso ingin mempersuntingnya. Meski tak sampai seribu candi karena
dicurangi, setidaknya Bandung Bondowoso tidak berdiam diri, menyerah.
Dari kisah itu, kita sepatutnya belajar agar
mengubur jauh-jauh keputusasaan. Manusia dengan segala potensinya mampu
mewujudkan sesuatu bahkan yang mustahil ada pada jamannya. Seperti petuah dalam
novel, manusia mewarisi segala pengetahuan pendahulunya. Apa yang tidak mungkin
bagi manusia pada zaman tertentu, bisa menjadi mungkin ada di masa-masa
mendatang. Manusia mewarisi segala eksperimen-eksperimen yang telah dilakukan
pendahulunya. Dengan demikian, segala kekurangan dan pertanyaan dapat terpecahkan
seiring berkembangnya pengetahuan, teknologi, dan pikiran sumber daya manusia. Karenanya,
jangan pernah menyerah pada mimpi.
Untuk mewujudkan mimpi-cita cita menjadi
nyata, mungkin saja seseorang butuh pemicu yang melecutnya. Bisa dari
kejadian-kejadian orang lain yang diamatinya, atau bisa saja muncul dari
perenungan panjang tentang hakikat dirinya. Tapi yang pasti, ketika seseorang
telah menemukan pelecut yang menjadi titik geraknya, bahkan gunungpun sanggup
dipindahnya.
Comments
Post a Comment