Sepertinya pikiranku kembali
mulai kotor. Aku tak bisa berpikir jernih, bahkan untuk menulis artikel yang
bahannya sudah ku baca pun rasanya begitu sulit. Hampir tak satupun kalimat
lengkap muncul di pikiran. Sekedar terasa sedikit berat seperti tengah diikat,
itu saja yang aku rasakan. Oleh sebab itu, aku sejenak memutuskan untuk membuat
halaman baru dan menulis bebas dalam rangka menstimulasi otak dan melatih diri agar dapat
berpikir kembali sembari membuang pikiran-pikiran negatif.
Barangkali tontonan-totonan tak
sehatlah yang terus menggerus pikiran warasku beberapa hari ini. Amat bahaya
memang jika setiap hari yang dikonsumsi otak adalah ‘makanan’ tak sehat,
lebih-lebih itu dilakukan dalam intensitas yang cukup tinggi. Sebab hal itu
dapat tertanam jauh di dalam alam bawah sadar tanpa kita sadari.
Tak salah apa yang disarankan
para pakar agar senantiasa memberikan ‘nutrisi’ bagi akal sehat. Akal sehat pun
dapat berubah tak waras jika terus-terusan mendapat makanan sampah, seperti
halnya tubuh mengkonsumsi junk food saban harinya. Ihwal ini, sebenarnya
kita semua tidaklah asing, terlebih bagi umat beragama, kita senantiasa
diperintahkan untuk berbuat kebajikan dan menghiasi keseharian kita dengan
hal-hal baik. Hal baik akan berefek baik bagi kehidupan kita, sementara hal
buruk pun dapat berefek buruk.
Dewasa ini, memang cukup sulit untuk menghindari hal-hal ‘negatif’ baik dari segi tontonan (visual) ataupun dalam bentuk bacaan. Meski pemerintah mengambil kebijakan untuk memblokir semua konten-konten buruk, pengguna sendiri justru yang mencari-cari celah untuk mengakses konten-konten sampah itu. Itu bukan perkara sulit.
Benarlah untuk menjadi baik semua
kendali dan pilihan ada di tangan masing-masing pribadi. Upaya apapun yang
dilakukan pihak luar untuk mencegah kita dari paparan konten negatif hanya
bersifat membantu. Dan karena sifatnya adalah membantu, ia bisa saja tidak
berefek apa-apa. Kita sebagai pemengang komando dapat mendepak ‘pembantu’ itu
kapan saja.
Membaca buku adalah salah satu
solusi yang dapat dipilih untuk menetralisir energi-energi negatif di dalam
pikiran. Analoginya, dengan membaca hal-hal baik kita tidak hanya mendapat
informasi dan pengetahuan bermanfaat, pikiran-pikiran kotor itu dengan
sendirinya akan tertimbun. Selanjutnya, menulislah untuk membuang hal-hal
negatif itu. Tulisan apa saja. Seperi contoh, tulisan yang sedang kalian semua
baca ini.
Comments
Post a Comment